Oleh : IRMALIN
ketika Shalat Idul Fitri tiba, kita berbondong-bondong ke medan lapang, pakaian baru kita kenakan, suara takbir kita gemakan, seakan benar-benar kita akan kembali suci. Namun kita sering lupa, berapa banyak shalat fardlu yang 5 kali sehari wajib kita laksanakan itu telah kita tinggalkan? Berapa banyak kah...? Kita mengagung-agungkan Shalat Id, sementara yang wajib kita tinggalkan. Adakah kita diakui oleh-Nya sebagai hamba yang benar2 kembali suci atau itu sekedar angan-angan kita belaka... padahal keputusannya sudah jelas... فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ “Maka celaka-lah bagi orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dari shalatnya, riya’ (ingin dilihat) dalam beramal, dan suka mencegah dari kebaikan.” (Qs. Al-Ma’un: 4-6) Bukankah mereka dikatakan ‘orang-orang yang melaksanakan shalat’? Ya, mereka shalat, tapi mereka melalaikan rukun dan syaratnya, mereka lalai untuk shalat pada waktu-waktu yang telah ditetapkanNya, ketika mereka shalat pun, mereka ingin dipuji oleh orang lain alias riya’ dari amal shalatnya. Ini keadaan orang yang shalat... lalu bagaimana keadaan orang yang jelas-jelas meninggalkan shalat wajibnya?!***
ketika Shalat Idul Fitri tiba, kita berbondong-bondong ke medan lapang, pakaian baru kita kenakan, suara takbir kita gemakan, seakan benar-benar kita akan kembali suci. Namun kita sering lupa, berapa banyak shalat fardlu yang 5 kali sehari wajib kita laksanakan itu telah kita tinggalkan? Berapa banyak kah...? Kita mengagung-agungkan Shalat Id, sementara yang wajib kita tinggalkan. Adakah kita diakui oleh-Nya sebagai hamba yang benar2 kembali suci atau itu sekedar angan-angan kita belaka... padahal keputusannya sudah jelas... فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ “Maka celaka-lah bagi orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dari shalatnya, riya’ (ingin dilihat) dalam beramal, dan suka mencegah dari kebaikan.” (Qs. Al-Ma’un: 4-6) Bukankah mereka dikatakan ‘orang-orang yang melaksanakan shalat’? Ya, mereka shalat, tapi mereka melalaikan rukun dan syaratnya, mereka lalai untuk shalat pada waktu-waktu yang telah ditetapkanNya, ketika mereka shalat pun, mereka ingin dipuji oleh orang lain alias riya’ dari amal shalatnya. Ini keadaan orang yang shalat... lalu bagaimana keadaan orang yang jelas-jelas meninggalkan shalat wajibnya?!***
0 komentar:
Posting Komentar